Kenapa tuhan memberi perasaan cinta?.
Padahal cinta hanya membuat kesakitan.
Tuhan… kenapa tidak Kau ambil saja hatiku?.
Agar aku benar-benar mati rasa.
Jangan berpikir bahwa aku adalah perempuan tak normal.
Justru aku bicara seperti ini karna aku adalah seorang
perempuan normal.
Perempuan gila yang sedang jatuh cinta.
Kalau kata orang, cinta itu adalah anugrah yang paling
indah.
Tapi bagiku, cinta adalah musibah.
Yang membuat sebuah kesalahan paling fatal.
Yang pelan-pelan meruntuhkan dinding masa depan yang indah.
Cinta itu selaksa virus yang berkeliaran dimana-mana, mencari
target untuk dihantui.
Aku tau, kalau cinta itu akan indah apabila dipigura dengan
rapi.
Dan sayangnya… aku bukanlah wanita kuat seperti Fatimah.
Aku hanya perempuan lemah yang pernah kau bodohi.
Memoriku melayang.
Kulihat tubuhku disana.
Berdiri bersandar dibalik pintu.
Sambil mendekap pakaian.
Sedang gigiku bergetar tak karuan.
Berharap akan janjimu yang baru saja kau ucapkan beberapa
detik yang lalu.
Tapi mereka disana tak mau mengerti.
Berteriak seakan aku adalah seorang pelacur.
Mata mereka menatap sinis.
Menyayat hati siapapun yang melihatnya.
Ahh… benarkah aku sehina pelacur?.
Mungkin iya.
Andai Engkau adalah awan putih yang bergerombol dilangit.
Maka aku akan berteriak kepada mereka.
Bahwa aku benar-benar membenciMu.
Kenapa Kau buat begini?.
Kenapa takdir ini masih terus berjalan untukku?.
Bolehkah kutulis sendiri takdirku?. Kumohon……
Ahh… aku semakin gila saja.
Sedang mataku semakin basah berair.
Kuharap besok tuhan akan mengubahku menjadi seorang lelaki.
Sebab… aku benci menjadi perempuan.
Sebagai makhluk yang lemah.
Yang slalu saja disalahkan.
Aku ingin memiliki lengan sebesar milikmu.
Agar aku dapat menamparmu hingga kau keperihan.
Aku ingin memiliki kaki sebesar milikmu.
Agar aku bisa lebih kuat menendang perutmu.
Andai besok aku benar-benar berubah jadi laki-laki.
Aku ingin mencintai perempuan.
Agar aku tak lagi kesakitan mencintaimu.
Karna tak pernah kamu peduli.
Mungkin kau memang terlalu asyik dengan duniamu.
Sedangkan aku asyik bermain dengan bayanganmu diduniaku.
Tapi lupakanlah.
Siapa yang akan mengurus?.
Yang jelas aku jatuh hati padamu.
Dengan awal yang tak akan terduga oleh siapapun.
Andai kamu tau bahwa aku telah gila terhadapmu.
Tiap malam aku slalu menggambarkanmu dipojok tempat tidurku.
Lalu aku tidur disampingnya dengan kepala mendongak.
Seakan aku melihat cahaya mata disana.
Ahh… mataku basah lagi.
Andai aku dapat meminjammu setiap malam.
Aku ingin meminjammu.
Agar aku tak lagi gila.
Masih kuingat kejadian setahun yang lalu.
Ketika kau mengajukan permintaan paling gila.
Aku tak mengerti, kenapa aku hanya mengangguk mengiyakan.
Aku tak mengerti.
Apakah aku adalah perempuan yang tak lagi punya hati
nurani?.
Aku tak tau.
Andai mereka tau.
Kenapa aku mau berbuat hal bodoh itu.
Itu karna aku mencintaimu.
Sedang statusku sebagai perempuan lemah, membuatku tak mampu
menolak.
Mungkin aku memang perempuan bodoh.
Yang dengan santainya mau dirampok.
Lihat aku, yang sekarang hanya duduk disudut kamar dengan
berjuta harapan di kepala.
Itu sebabnya aku benci menjadi perempuan.
Karna aku benci menjadi makhluk yang lemah.
Aku ingin menjadi laki-laki.
Sebagai makhluk paling berkuasa.
Sungguh, sebenarnya aku tak ingin lagi memikirkan hal bodoh
ini.
Apalagi memikirkanmu.
Tapi apalah aku ini. Aku hanya manusia biasa